6 Negara yang Menerapkan 4 Hari Kerja dalam Seminggu

Sedang Trending 10 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa negara mulai mengangkat sistem kerja empat hari dalam seminggu sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja sekaligus produktivitas perusahaan.

Konsep ini menawarkan pendekatan nan menyeimbangkan kebutuhan ahli dan pribadi dengan memberikan lebih banyak waktu bagi pekerja untuk beristirahat, berkumpul berbareng keluarga, alias mengembangkan diri.

Kebijakan ini didasarkan pada penelitian nan menunjukkan bahwa jam kerja nan lebih pendek tidak selalu berfaedah produktivitas menurun, melainkan dapat mendorong efisiensi dan kreativitas.

Tidak semua pengaturan kerja empat hari seminggu sama. Beberapa negara betul-betul mengharuskan tenaga kerja bekerja lebih sedikit jam secara total selama seminggu. nan lain mengharuskan mereka bekerja dengan jumlah jam nan sama, tetapi selama empat hari.

Lantas, negara mana saja nan telah menerapkan empat hari kerja dalam seminggu?

1. Belgia

Dilansir dari Tech.co, Belgia menjadi negara pertama di Eropa nan mengangkat sistem kerja empat hari dalam seminggu secara resmi pada 2022. Dengan patokan baru ini, penduduk Belgia mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan jam kerja lima hari dalam empat hari saja. 

Perdana Menteri Belgia Alex de Croo menyatakan bahwa kebijakan ini bermaksud untuk memberikan elastisitas lebih besar bagi perseorangan dan perusahaan dalam mengatur waktu kerja mereka.

2. Uni Emirat Arab

Di Uni Emirat Arab (UEA), seluruh pegawai pemerintah telah diberi opsi untuk bekerja empat hari seminggu sejak 1 Juli 2023. Walaupun kebijakan ini tidak bertindak untuk semua pekerja di UEA, sekitar 90 persen tenaga kerja di negara tersebut bekerja di sektor pemerintah, sehingga sebagian besar masyarakat dapat menikmati pengaturan kerja ini.

3. Australia

Pada Agustus 2022, Australia memulai langkah besar dalam mengubah budaya kerja dengan meluncurkan program percontohan untuk sistem empat hari kerja seminggu. Uji coba ini melibatkan 20 perusahaan dan menjadi tonggak krusial dalam pergeseran dari agenda kerja tradisional lima hari nan umum dilakukan oleh sebagian besar pekerja di Australia.

Selama enam bulan, para tenaga kerja menjalani 80 persen dari jam kerja normal mereka, namun tetap menerima penghasilan penuh. Pendekatan ini dianggap sebagai langkah revolusioner dalam budaya kerja Australia, dengan melibatkan perusahaan dari beragam sektor, mulai dari finansial hingga mode.

4. Jerman

Jerman juga telah menyelesaikan uji coba pertama mereka untuk sistem kerja empat hari seminggu. Program ini merupakan hasil kerjasama antara 4 Day Week Global, Intraprenör, dan Universitas Münster nan dirancang untuk mengevaluasi akibat pengurangan jam kerja terhadap produktivitas, kesejahteraan karyawan, dan keseimbangan hidup. 

Dimulai pada September 2023, uji coba ini melibatkan 41 organisasi nan sepenuhnya menerapkan model empat hari kerja, meskipun beberapa perusahaan memutuskan keluar lantaran hambatan ekonomi alias operasional. Setelah berjalan selama enam bulan, hasil uji coba menunjukkan akibat nan signifikan.

5. Portugal

Dilansir dari Euro News, setelah keberhasilan beragam program percontohan di Eropa, Portugal sekarang mengambil langkah progresif dengan berasosiasi dalam uji coba konsep kerja empat hari seminggu. 

Sebagai bagian dari inisiatif nan didanai pemerintah dan diumumkan pada awal Juni tahun lalu, sebanyak 39 perusahaan swasta ikut serta dalam program ini, bekerja sama dengan organisasi nirlaba pembelaan 4 Day Week Global.

6. Inggris

Di Inggris, perusahaan-perusahaan nan telah menjalani uji coba serupa selama enam bulan berencana menjadikan sistem kerja empat hari sebagai kebijakan permanen. Eksperimen nan dimulai pada Juni 2022 ini melibatkan puluhan perusahaan dan menjadi salah satu program percontohan terbesar di dunia. 

Tujuan utamanya adalah untuk mengevaluasi akibat pengurangan jam kerja terhadap produktivitas, kesejahteraan karyawan, lingkungan, serta kesetaraan gender, dengan hasil nan dinilai sangat sukses oleh para peserta.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis