BGN Sebut 4.700 SPPG Akan Terbentuk di Daerah Terpencil

Sedang Trending 3 jam yang lalu

CNN Indonesia

Senin, 20 Okt 2025 14:18 WIB

BGN menyatakan sekitar 4.700 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bakal dibentuk di daerah-daerah terpencil dalam kurun waktu 2,5 bulan ke depan. Ilustrasi. BGN menyatakan sekitar 4.700 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bakal dibentuk di daerah-daerah terpencil dalam kurun waktu 2,5 bulan ke depan. (CNN Indonesia/ Nattasya Vrazeti)

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan sekitar 4.700 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bakal dibentuk di daerah-daerah terpencil dalam kurun waktu 2,5 bulan ke depan.

"Sedang kita buat dan kita sudah identifikasi bakal ada kurang lebih 4.700 SPPG nan bakal kita bangun dalam 2,5 bulan ke depan," kata Kepala BGN Dadan Hindayana dalam program 1 tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di CNN Indonesia, Senin (20/10)

Namun, Dadan mengatakan ribuan SPPG itu nantinya hanya bakal melayani sekitar 10 juta penerima manfaat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan kebanyakan penerima faedah program itu alias sekitar 70 juta orang ada di daerah-daerah aglomerasi dan sub urban.

"Ada di wilayah sub urban di mana wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Di mana rata-rata pendidikan orang tuanya Jawa Barat hanya 8,8 tahun, Jawa Tengah hanya 8,01 tahun, Jawa Timur 8,11 tahun. Jadi artinya anak-anak ini lahir dari orang tua nan pendidikannya lulusan SD," ujarnya.

Dadan menjelaskan kasus stunting paling tinggi ada di daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar). Namun secara kumulatif kasus itu ada di wilayah Jawa.

"Di Jawa Barat sendiri itu ada nyaris 1 juta anak-anak stunting. Jawa Tengah juga demikian, Jawa Timur juga demikian. Hampir 2 juta dari 3 wilayah ini saja itu stunting. Jadi sudah jauh melampaui dari populasi anak-anak di sana," katanya.

Menurut Dadan, total serapan anggaran program makan bergizi cuma-cuma (MBG) mencapai Rp28,1 triliun dari anggaran Rp71 triliun di 2025.

"Hari ini kami dapat laporan, sudah menyerap Rp28,1 triliun, itu sudah mencakup 39 persen dari budget kita nan tahun 2025 ini Rp71 triliun, ditambah dengan biaya standby Rp28 triliun," katanya.

(yoa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional