Menteri Maman Minta Maaf karena Usulkan UMKM Produksi Tas KW

Sedang Trending 2 hari yang lalu

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meminta maaf atas pernyataannya soal produksi peralatan tiruan alias KW.

22 Oktober 2025 | 17.27 WIB

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Maman Abdurrahman di Jakarta, 22 Oktober 2025. Tempo/Alif Ilham Fajriadi

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Maman Abdurrahman di Jakarta, 22 Oktober 2025. Tempo/Alif Ilham Fajriadi

MENTERI Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meminta maaf atas pernyataannya soal produksi peralatan tiruan alias KW. Maman menyebut banyak nan mengkritiknya lantaran telah keliru memahami produk tiruan sehingga menimbulkan polemik belakangan ini.

“Saya atas nama pribadi meminta maaf. Sebagai menteri saya kudu fair mengatakan bahwa ada kesalahan dalam penyampaian saya saat kunjungan kemarin,” ucap Maman di kantornya pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Maman menjelaskan maksud dari pernyataannya. Menurut Maman, prinsip dari meniru peralatan bermerek untuk diproduksi oleh pengusaha UMKM bukanlah dengan langkah menjiplak merekanya. Namun mengimplementasikan gimana langkah perusahaan besar itu berusaha.

“Secara prinsip itu gimana kita bisa melihat, memberikan alias membikin sebuah produk-produk nan kita lihat dari luar itu secara packaging, secara minat publik itu bagus, banyak dan tinggi. Lalu kita ambil lihat produk itu dan kita modifikasi,” kata Maman.

Meski bermaksud memajukan UMKM, pernyataan Maman ihwal produk KW ini telanjur viral, terutama lantaran membawa nama-nama brand besar seperti Louis Vuitton dan Dior. “Saya terima kritikan publik dan saya anggap ini sebagai bagian dari sebuah proses partisipasi publik nan kudu kami dengar,” ujar dia.

Pernyataan Maman mengenai produk KW ini, sebelumnya terjadi saat menanggapi banjir impor peralatan tiruan nan diduga membikin penjualan sentra tas Tajur Bogor melesu. “Saya pikir daripada kita repot-repot ya, pusing-pusing, kenapa nggak UMKM kita juga produksi aja tas-tas KW,” kata Maman di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu, 15 Oktober 2025.

Saat itu, menurut Maman, tidak ada nan salah dengan memproduksi peralatan tiruan. Maman pun meyakini tindakan memproduksi peralatan tiruan tidak bakal menuai protes dari pemilik paten. “Masalahnya gimana? Enggak ada kan? Ada model Louis Vuitton, nah kita buat namanya Louis Vutong,” tutur dia.

Politikus Golkar itu pun optimistis bakal mendapatkan restu dari Kementerian Hukum dengan menerbitkan kewenangan kekayaan intelektual bagi tas tiruan. Terlebih, kata Maman, usulan tersebut didasarkan kepentingan untuk memberikan faedah bagi UMKM.

Maman tidak masalah jika peralatan tiruan memengaruhi kepercayaan produsen dari peralatan bermerek. “Itu urusan mereka, bukan urusan kita.” Ia pun meyakini produksi peralatan tiruan bisa membuka lapangan pekerjaan. “Kita kudu coba twist mindset kita deh. Jangan selalu kita menjadi objek menderita terus,” kata dia.

Alfitria Nefi berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.

Pilihan Editor: Bagaimana UMKM Terpinggirkan di Proyek MBG

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis