Pendapatan Induk Google Tembus Rp 1,7 Kuadriliun

Sedang Trending 16 jam yang lalu

PERUSAHAAN Induk Google, Alphabet, mencatat pendapatan konsolidasi pada kuartal III-2025 sebesar US$ 102,3 miliar alias sekitar Rp 1,7 kuadriliun. Senior Vice President and Chief Financial Officer, Alphabet and Google, Anat Ashkenazi mengatakan jumlah ini meningkat 16 persen dari tahun ke tahun.

Pendapatan per kuartal ketiga tahun ini juga lebih besar dibandingkan periode serupa tahun lampau nan tercatat sebesar US$ 88,2 miliar. Pendapatan paling besar berasal dari segmen Google Search dan iklan lainnya serta iklan YouTube.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

“Pendapatan Google Search dan iklan lainnya meningkat sebesar 15 persen menjadi US$ 56,6 miliar, iklan YouTube meningkat 15 persen menjadi US$ 10,3 miliar,” kata Anat dikutip dari situs resmi Alphabet, Rabu, 29 Oktober 2025.

Selanjutnya, menurut laporan Alphabet, pada segmen pendapatan Google Network sebesar US$ 7,4 miliar, turun 3 persen dari tahun lalu. Kemudian pada Google Subscriptions, Platforms & Devices sebesar US$ 12,9 miliar, naik 21 persen.

Layanan Google Cloud US$ 15,2 miliar, naik 34 persen. Other bets alias upaya dari luar inti utama jasa Google sebesar US$ 344 juta, turun 11 persen. Alphabet juga membukukan kerugian lindung nilai (hedging loss) sebesar US$ 207 juta, sehingga total pendapatan konsolidasi tercatat US$ 102,3 miliar.

Menurut Anat Ashkenazi, pendapatan dari Google Cloud Platform (GCP) didorong oleh produk Akal Imitasi (AI) Gemini 2.5. “Kami mempunyai pertumbuhan nan kuat dalam Infrastruktur AI perusahaan dan solusi AI perusahaan,” ujarnya.

Pada kuartal III-2025, Anat mengatakan untung bersih nan tercatat sebesar US$ 35 miliar alias meningkat 33 persen. Laba per saham juga meningkat 35 persen menjadi US$ 2,87.

Chief Executive Officer Google and Alphabet Sundar Pichai mengatakan, model AI Gemini menopang besar dari Google Cloud dengan jumlah pengguna aktif bulanan lebih dari 650 juta. Angka tersebut juga meningkat tiga kali lipat dibandingkan pada kuartai II.

Model AI jagoan saat ini terdapat Gemini 2.5 Pro, Veo, Genie 3, dan Nano Banana. Lebih dari 230 juta video telah dihasilkan dengan Veo 3 dan lebih dari 13 juta developer telah membikin dengan model generatif milik Google.

Pada akhir tahun ini pun bakal ada model Gemini selanjutnya nan diklaim bakal lebih canggih. “Kami menantikan peluncuran Gemini 3 akhir tahun ini,” tutur Pichai.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis