MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral alias ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal meresmikan kilang minyak Refinery Development Master Plant (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur pada November tahun ini.
Peresmian tersebut, kata dia, menjadi bagian percepatan operasional kilang nan masuk dalam daftar perencanaan pemerintah.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
"Kilang RDMP nan di Kalimantan Timur, nan punya Pertamina untuk beberapa produknya bakal diresmikan November ini," kata Bahlil setelah menemui Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan pada Ahad, 19 Oktober 2025.
Dalam percepatan operasional kilang ini, dia melanjutkan, pemerintah telah mempunyai 18 titik untuk pembangunan kilang dengan 2 di antaranya telah dalam proses pengerjaan.
Dari 18 titik proyek kilang, kata Bahlil, saat ini telah melalui feasibility study alias stufi kelaikan tahan final. Artinya, pengerjaan proyek dapat dieksekusi dalam waktu dekat.
"Arahan dari Presiden setiap wilayah itu ada kilang portable di setiap spot. Kalau sudah final, itu sudah bisa diimplementasikan," ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.
Adapun, kebutuhan minyak Indonesia saat ini mencapai 1,6 juta barel per hari, 525 ribu barel di antaranya dipenuhi dengan hasil produksi sendiri alias lifting di dalam negeri dan 1,1 juta barel lainnya hasil impor, baik berupa minyak mentah alias pun minyak jadi (produk).
Pada rencana awal, RDMP ditargetkan rampung pada Desember 2024 sejak mulai dikerjakan pada Juni 2020, tapi kebakaran pada crude distillation unit (CDU) IV pada Mei 2024 membikin kemajuan proyek mundur beberapa langkah.
Proyek RDMP Balikpapan diharapkan bisa meningkatkan kapabilitas pengolahan dari semula 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari, peningkatan kompleksitas kilang menjadi NCI 8.
Proyek ini juga ditargetkan bisa meningkatkan kualitas produk BBM nan dihasilkan Kilang Balikpapan menjadi setara Euro V alias kandungan sulfur 10 ppm, dari nan saat ini tetap Euro II, serta peningkatan yield valueable product menjadi 91,8 persen.
Produk nan bakal dihasilkan dari kilang RDMP Balikpapan ialah BBM, LPG, dan petrokimia, dengan sasaran penambahan BBM sebesar 142 ribu barel per hari.