MENTERI Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menggelar pertemuan bilateral dengan Associate Government Affairs Director Xiaomi Communications Co., Ltd., Jon Dove di Shanghai, Cina, Jumat, 10 Oktober 2025.
Pertemuan ini turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta, serta perwakilan dari PT Xiaomi Technology Indonesia, ialah Zhao Wentao sebagai Managing Director dan Tel Lee sebagai Product Certification Manager.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Pada persamuhan itu, Agus mengapresiasi Xiaomi atas investasi dan kontribusinya dalam membangun ekosistem industri smartphone dan televisi di Indonesia. "Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi komitmen Xiaomi nan terus menanamkan investasi dan mengembangkan lini produknya di Indonesia,” ujar Agus dalam keterangannya tertulis, Senin, 13 Oktober 2025.
Agus mengatakan pemerintah Indonesia mendukung rencana Xiaomi untuk memproduksi tablet secara lokal di Tanah Air, khususnya untuk model nan telah datang di pasar domestik. Dia berambisi Xiaomi segera menyerahkan plan upaya untuk lima tahun ke depan.
“Kami mendorong Xiaomi agar segera menyampaikan business plan nan rinci untuk lima tahun ke depan, guna merealisasikan rencana investasi baru di Indonesia. Rencana tersebut diharapkan mencakup strategi pengembangan akomodasi produksi, baik secara berdikari maupun bekerja sama dengan mitra lokal,” kata dia.
Selain sektor elektronik, Agus menyoroti kesempatan investasi Xiaomi di bagian kendaraan listrik (EV). Kemenperin mendorong Xiaomi berinvestasi di Indonesia. “Kami mengetahui bahwa Xiaomi telah meluncurkan produk kendaraan listrik berperforma tinggi, ialah Xiaomi SU7. Kami mendorong agar Xiaomi dapat menjajaki investasi pada sektor kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Ini bakal memperkaya pilihan kendaraan bagi konsumen Indonesia sekaligus memperkuat ekosistem industri hijau nasional,” katanya.
Diketahui, Xiaomi Communications Co., Ltd. merupakan perusahaan teknologi multinasional asal Cina nan didirikan pada 2010 dan berbasis di Beijing. Perusahaan ini bergerak di bagian elektronik konsumen, manufaktur cerdas, dan platform Internet of Things (IoT).
Hingga 2025, Xiaomi telah menanamkan investasi senilai Rp 3 triliun di Indonesia untuk produksi smartphone, tablet, dan televisi. Perusahaan ini sekarang menjadi salah satu merek smartphone unggulan di pasar nasional, dengan pangsa pasar sebesar 21 persen pada kuartal II 2025.
Agus mengatakan investasi Xiaomi berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, dan memperkuat daya saing industri elektronik nasional. “Hal ini sejalan dengan visi Making Indonesia 4.0 nan menempatkan sektor elektronika sebagai salah satu prioritas utama,” ujarnya.