KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melaporkan info terkini serapan anggaran program makan bergizi cuma-cuma (MBG). Hingga Rabu, 22 Oktober 2025 biaya MBG sudah digunakan 42 persen.
Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan anggaran makan bergizi cuma-cuma Rp 71 tahun untuk tahun 2025. “Alhamdulillah hari ini kami sudah menyerap Rp 30 triliun, itu sudah mencakup 42 persen,” kata Dadan ketika ditemui seusai rapat di instansi Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Dadan percaya penyerapan bakal terus bertambah seiring penerapan program. “Akan meningkat terus sepanjang bulan, jadi kami kelak bakal kekurangan kurang lebih Rp 28 triliun di akhir tahun,” ucapnya.
Menurut Dadan. biaya Rp 28 triliun itu merupakan tambahan anggaran dari Presiden Prabowo Subianto. Semula Prabowo telah menyetujui tambahan anggaran Rp 100 triliun lagi untuk tahun ini. Namun Dadan menjelaskan bahwa biaya nan bakal ditambah hanya sebesar Rp 28 triliun, sehingga anggaran MBG secara keseluruhan tahun ini mencapai Rp 99 triliun.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bakal memantau penggunaan anggaran makan bergizi cuma-cuma (MBG) sampai akhir Oktober 2025. Ia memastikan bahwa biaya nan tak terserap bakal tetap ditarik.
Dana nan tak digunakan bakal dialihkan ke program lain nan berakibat pada perekonomian. “Kalau enggak dipakai ya diambil, kenapa? Di sana juga nganggur duitnya. Saya sebarkan ke tempat lain nan lebih siap,” ucap Purbaya pada 7 Oktober 2025 lalu.
Purbaya menyatakan tak bakal mengubah keputusan penarikan kembali biaya MBG menganggur. “Tetap saya bakal nilai sampai akhir Oktober. Kalau akhir Oktober saya tahu kelak sampai Desember beberapa triliun enggak terpakai, saya ambil uangnya,” ujarnya.