CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2025 04:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membantah ada rumor dualisme kepemimpinan usai penyelenggaraan sidang Muktamar ke-X di Ancol, pada Sabtu (27/9) kemarin.
"Mahkamah partai bertanggung jawab untuk menyampaikan bahwasannya tidak ada perselisihan internal nan terjadi," ujar Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan dalam konvensi pers di Jakarta Selatan, Rabu (1/10) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade menyebut kericuhan nan terjadi pada saat jalannya muktamar sebagai corak perbedaan pendapat dalam berdemokrasi. Ia meminta agar perihal itu tidak dibesar-besarkan sehingga menyudutkan partai berlambang Ka'bah itu.
"Perbedaan itu adalah suatu rahmat bagi kita. Namun dalam kepentingan konteksnya gimana kami membesarkan, menyelamatkan Partai Persatuan Pembangunan tentu kami kudu melihatnya lebih bening lagi," tuturnya.
Lebih lanjut, Ade menyinggung bahwa PPP adalah partai nan berpengalaman. Menurutnya, perbedaan-perbedaan di dalamnya itu adalah langkah kader dalam membangun partai.
"Saya malah kok berpikir apakah ini langkah Allah SWT untuk membangkitkan PPP ini menjadi besar, mulai dari pertengkaran agar ada semangat nan sama untuk sama-sama membesarkan partai," pungkasnya.
Sebelumnya kubu Agus Suparmanto telah menyerahkan SK Kepengurusan ke Kementerian Hukum. Di sisi lain, kubu Mardiono juga menentang aklamasi Agus dan menyatakan kubunya nan menang dalam Muktamar ke-X PPP.
(tfq/rds)
[Gambas:Video CNN]