PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) bakal melakukan pembelian kembali alias buyback saham perusahaan senilai maksimal Rp 5 triliun.
“Periode share buyback dimulai sejak 22 Oktober 2025 sampai dengan 19 Januari 2026,” kata Executive Vice President Corporate Communication BCA Hera Haryn dalam paparan keahlian kuartal III 2025 dalam konvensi pers daring pada Senin, 20 Oktober 2025.
Dia mengatakan periode pembelian saham kembali dilaksanakan selama maksimal tiga bulan, terhitung sejak tanggal keterbukaan info pada hari ini, selain diakhiri lebih sigap oleh perseroan.
Hera menyatakan BCA senantiasa mematuhi prinsip good corporate governance dalam melaksanakan buyback. Dia juga mengatakan bahwa sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 13 tahun 2023, maka pekerja BCA dilarang melakukan transaksi saham BCA selama periode buyback berlangsung.
Adapun saham BBCA ditutup di level Rp 7.875 per lembar saham alias menguat 5 persen pada perdagangan hari ini, Senin, 10 Oktober 2025. Pada perdagangan hari ini, saham BCA sempat mencapai level Rp 8.000 per lembar saham. Sedangkan posisi terendah adalah Rp 7.625 per lembar saham.
Sementara itu, per September 2025, BCA membukukan untung bersih sebesar Rp 43,4 triliun alias tumbuh 5,7 persen year on year. Kemudian, perseroan mencatat total dana pihak ketiga (DPK) pada September naik 7,07 persen year on year. Current Account and Savings Account (CASA) menjadi kontributor utama pendanaan dengan nilai sekitar 83,8 persen dari total DPK. Adapun CASA tumbuh 9,1 persen year on year mencapai Rp 999 triliun.