MENTERI Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan tidak bisa tidur lantaran memikirkan persoalan nilai gas bumi tertentu (HGBT) dan tantangan industri lokal dalam menghadapi peralatan impor. “Saya akui dalam beberapa tahun terakhir, selama menjabat jadi Menperin nan membikin saya enggak bisa tidur,” katanya dalam konvensi pers di Jakarta pada Senin, 20 Oktober 2025.
Agus mengaku telah berupaya menjaga daya saing industri manufaktur nasional di tengah tingginya nilai bahan baku untuk komoditi gas. Di saat bersamaan, industri lokal turut mengalami tekanan lantaran barang-barang terlarangan membanjiri pasar dalam negeri. “Itu perihal nan membikin saya pusing dan enggak bisa tidur malam hari,” ucapnya.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Menurut Agus, pemerintah telah mengatur skema agar pelaku industri mendapatkan gas sebagai bahan baku dengan nilai kompetitif. Baik itu kompetitif dalam segi nilai maupun kesiapan volumenya. Ia menyebut bahwa HGBT ini termasuk salah satu komponen kunci agar industri manufaktur Indonesia bisa bersaing dengan kancah global.
Meski begitu, Agus menilai Kementerian Perindustrian tidak bisa bekerja sendirian untuk menyelesaikan dua masalah ini. Kata dia, perlu kerjasama lintas sektor dan intervensi kebijakan nan lebih ekstra agar barang-barang impor dan industri gas lebih terkontrol.
“Tantangan nan dihadapi berasal dari eksternal dan internal. Bisa fluktuatif, kadang-kadang eksternal lebih berat dan kadang tantangan internal lebih besar,” kata Agus.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Saleh Husin mengusulkan agar pemerintah membuka opsi impor gas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Pelaku industri ini dimungkinkan untuk boleh mengimpor gas,” kata Saleh di Menara Kadin, Jakarta, pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Saleh mengatakan opsi impor ini unik untuk memenuhi kebutuhan industri dan bukan untuk importir umum. Sebab pelaku industri selama ini mengalami keterbatasan suplai gas lantaran para pengusaha hanya mendapatkan 60 persen suplai HGBT dari total kebutuhan mereka.
Adapun pemerintah telah menetapkan skema baru HGBT bagi tujuh sektor industri, mencakup pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. HGBT gas bumi untuk bahan bakar ditetapkan sebesar US$ 7 per MMBTU (million british thermal unit), sedangkan untuk bahan baku sebesar US$ 6,5 per MMBTU.
Anastasya Lavenia Yudi, berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.