CNN Indonesia
Kamis, 23 Okt 2025 23:18 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong Polri terus membongkar kasus peredaran narkoba nan merusak generasi muda Indonesia.
Polri sejauh ini telah mengungkap 38.943 kasus peredaran narkoba selama periode Januari hingga Oktober 2025 dengan menyita 197,71 ton narkoba beragam jenis.
Wakil Sekjen MUI Bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah menyebut penangkapan para tersangka peredaran gelap narkoba nan mencapai 51 ribu orang itu merupakan sebuah pencapaian nan membanggakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penghargaan dan apresiasi kudu kita sampaikan kepada Polri atas prestasi dan keberhasilanya menangkap dan menjadikan tersangka produsen, bandar dan pengedar serta orang nan menyalahgunakan narkoba," kata Ikhsan dalam keterangannya, Kamis (23/10).
Menurutnya, penanganan penyalahgunaan narkoba memerlukan pendekatan nan komprehensif dan terintegrasi, sehingga keberhasilan Polri dalam membongkar jaringan bisa dilakukan dengan baik.
Ikhsan juga mendorong balasan nan tegas kepada para bandar hingga pengedar narkoba. Menurutnya, balasan berat bisa memberikan pengaruh jera sekaligus bisa memutus mata rantai peredaran peralatan haram tersebut.
"Keberhasilan Polri kudu juga didukung oleh lembaga lain seperti Kejaksaan, BNN dan Pengadilan. Demikian pula upaya penegakan hukumnya mana nan wajib dilakukan penegakan norma secara tegas sampai berhujung dengan balasan meninggal dan berat untuk para produsen, bandar dan pengedar," ucapnya.
Di sisi lain, Ikhsan mengatakan masyarakat nan menjadi korban alias sebagai pengguna narkoba kudu direhabilitasi
"Penegakan norma terhadap pengedar dan produsen narkoba kudu dilakukan secara tegas dan efektif," ujarnya.
Polri menangkap dan menahan 51.763 tersangka serta menyita 197,71 ton narkoba dalam 38.943 kasus peredaran narkoba selama periode Januari hingga Oktober 2025.
Kabareskrim Polri Komjen Syahardiantono menegaskan pengungkapan ini merupakan bentuk komitmen dari Korps Bhayangkara dalam rangka memberantas dan mencegah peredarannarkoba.
"Pemberantasan dan pencegahannarkobamerupakan program Presiden Prabowo-Gibran adanya asta cita ke tujuh kudu dilakukan terus menerus. Pak Kapolri juga menegaskan untuk terus kita perang menuntaskannarkobadari hulu ke hilir, kudu dilakukan tanpa henti," kata Syahar dalam konvensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/10) lalu.
(fra/fra)
[Gambas:Video CNN]